Komisi IV Pantau Potensi Pertanian dan Peternakan di Bali
Provinsi Bali dikenal sebagai destinasi pariwisata internasional, namun ternyata Bali memiliki potensi luar biasa selain di bidang pariwisata. Sentra Pertanian dan Peternakan ternyata memiliki potensi yang sangat tinggi di Provinsi Bali.
Ketua Tim Kunker Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau biasa akrab disapa Titiek Soeharto di sela-sela kunjungannya Minggu (12/11) di daerah Konservasi Terumbu Karang di Pulau Serangan Bali mengatakan bahwa kunjungan Komisi IV DPR ke Bali dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan..
"DPR ingin menyerap aspirasi dari masyarakat untuk disampaikan pada pemerintah. Komisi IV telah mengunjungi sejumlah tempat di Bali terkait pertanian, peternakan dan perikanan," ungkap Titiek.
"Kita telah mengunjungi Bulog untuk memastikan bahwa persediaan beras cukup untuk enam bulan ke depan. Kualitas berasnya pun sangat baik," jelasnya.
Dalam kunjunganya ke Bulog, Tim Kunker Komisi IV DPR menyerahkan secara simbolis Beras Rastra (Beras untuk Rakyat Sejahtera) kepada perwakilan masyarakat di Gudang Bulog Kab.Badung Bali.
Komisi IV DPR juga meninjau Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Jayagiri di Kabupaten Badung, dimaksudkan untuk mengecek langsung kesiapan dalam rangka upaya swasembada daging.
"Bali sangat memungkinkan untuk menjadi salah satu sentra produksi daging dalam skala besar, sehingga peternaknya perlu terus dibina dan dikembangkan," terang Titiek.
"Budidaya di Sentra Peternakan Rakyat Jayagiri di Kabupaten Badung ini bagus sekali buat masyarakat. Keberhasilan getah birahi itu bagus juga, sangat memuaskan, sapi jantannya bisa mencapai 500 kg itu bagus skali," terangnya.
Politisi Partai Golkar ini juga menyampaikan bahwa Komisi IV DPR juga telah mengunjungi sentra penelitian mangrove di Denpasar. Secara keseluruhan, Bali memiliki mangrove seluas 30 ribu hektar. Total ada 1,3 juta hektar di seluruh Indonesia.
"Indonesia sangat kaya akan mangrove, sebanyak 20 persen spesies mangrove dunia ada di Indonesia. Pesisir kita masih luas jadi masih harus ditingkatkan," ungkapnya.
Dalam kunjungan ke BPDASHL Kementerian Pertanian Bali, Komisi IV DPR melihat potensi yang bisa terus dikembangkan, seperti dalam program pembibitan gratis. Masyarakat bisa mengambil sejumlah bibit secara gratis, diantaranya bibit durian, jambu dan sengon.
"Paling banyak peminatnya itu sengon, karena tujuh tahun itu bisa panen dan pemasukannya untuk masyarakat, Bali juga memiliki pusat pelestarian terumbu karang di Serangan," terang Politisi Partai Golkar ini.
"Kita baru saja melihat sekelompok pemuda melestarikan terumbu karang setelah diberi pelatihan oleh pemerintah. Hingga akhirnya saat ini pelestarian berjalan sukses dan terus berkembang. Mereka membangunnya di lingkungan yang hampir rusak karena reklamasi. Mereka melakukan pelestarian dengan transplantasi, kita patut berbangga karena masih banyak yang peduli dengan ekosistem laut kita," jelas Titiek.
Politisi dari Dapil Yogyakarta ini menambahkan, potensi-potensi tersebut tentu akan menjadi salah satu alternatif wisata di Bali. Titiek berharap daerah lain mampu mencontoh Bali untuk terus mengembangkan segala bentuk potensi yang ada di daerah masing-masing. (skr)/foto:singgih/iw.